Kaum Wahabi Tak Percaya Adanya Wali ALLAH

5/ 5 (99)
 Kaum Wahabi Tak Percaya Adanya Wali ALLAH
kaum wahabi seperti badrus salam nggak percaya adanya wali Allah dan tak ada satupun mereka punya derajat Wali karena mereka sudah diluar ahlusunnah wal jamaah.ya mungkin saja mereka memeluk islam langsung dihadapan Rosulullah , h h h h h,“Sesungguhnya Allah berfirman: “Barangsiapa yang memusuhi wali (kekasih)-Ku maka sungguh Aku telah mengumumkan peperangan kepadanya.hadis qudsi (hr bukhori)


“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar” (Yunus: 62-64)

 “Sesungguhnya diantara hamba Allah ada sekelompok manusia yang bukan Nabi dan bukan Syuhada’. Mereka dikelilingi oleh para Nabi dan Syuhada’ di hari kiamat karena kedudukannay disisi Allah.” Para sahabat bertanya:” Wahai Rasulullah, kabarkan kami siapa mereka?” Rasulullah menjawab: “Mereka adalah kaum yang saling mencintai dengan ruh Allah (ulama menafsiri: Al-Quran) tanpa hubungan keluarga antara mereka dan tanpa uang yang diberikan pada mereka. Demi Allah, sungguh wajah mereka adalah cahaya dan mereka diatas cahaya. Mereka tidak takut saat manusia ketakutan. Mereka tidak sussah saat semua manusia diterpa kesusahan.” Lalu Rasulullah membaca: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (HR Abu Dawud No 3527 dari Umar bin Khattab)

“Sesungguhnya Allah berfirman : Barangsiapa yang memusuhi seorang wali maka Aku mengizinkan berperang. Tidak ada yang seorang hamba yang mendekatkan diri kepadaKu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hambaku tiada berhenti mendekatkan diri kepadaKu dengan ibadah sunah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya, penglihatannya, tangan yang dipukulnya, langkah kakinya. dan jika ia meminta maka sunggu Aku kabulkan, dan jika ia berlindung kepadaKu, niscaya Aku lindungi” (HR al-Bukhari 5/2384, no. 6137).

0 komentar