Bahaya Khilafah Takfiri (himpunan Hadis)

5/ 5 (99)
Khilafah adalah sistem pemerintahan yang wilayah kekuasaannya tidak terbatas pada satu negara, melainkan banyak negara di dunia, yang berada di bawah satu kepemimpinan dengan dasar hukumnya adalah syariat Islam.
PERTANYAANNYA ,
Berdasarkan pemahamaman syariat islam golongan yang mana yang akan dipakai atau diterapkan dalam kehidupan sehari hari dalam berkehidupan bermasyarakat dan bernegara ?
kita ketahui bersama di akhir zaman islam dipastikan terpecah menjadi 73 golongan

“Bahwasanya Bani Israil telah berfirqah-firqah sebanyak 72 millah (firqah) dan akan berfirqah umatku sebanyak 73 firqah, semuanya masuk neraka kecuali satu”.
Sahabat-sahabat yang mendengar ucapan ini bertanya, “Siapakah yang satu itu ya Rasulullah?” Nabi menjawab, “Yang satu itu ialah orang yang berpegang (beri i’tiqad) sebagai peganganku (i’tiqadku) dan pegangan sahabat-sahabatku”. (Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, lihat Shahih Tirmidzi juz X)
 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Semua golongan tersebut akan masuk neraka, kecuali satu golongan, yaitu Al Jama’ah. Dalam riwayat lain: “Mereka (yang selamat) adalah orang-orang yang mengikuti petunjukku dan petunjuk para sahabatku.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ad Darimy dan imam-imam lainnya, dishahihkan oleh Ibnu Taimiyyah, Asy Syathiby dan Syaikh Al Albany. Lihat “Silsilatul Ahaaditsish Shahihah” no. 204)

Saat ini, dari 73 golongan tersebut terdapat tiga golongan besar yang berpengaruh dan mempunyai pengikut banyak yaitu ASWAJA, SYIAH DAN WAHABI( atau salafy versi najd )
A. Aswaja adalah golongan yang tunduk pada  ajaran Islam bersumber kepada Al Qur`an, Hadist dan mengikuti manhaj (metode pemahaman) salaf  dengan cara mengikuti Ulama sebagai pewaris Nabi dengan ijma`dan qiyas nya agar dapat memahami al qur'an dan as sunnah dengan benar.

B.adapun Wahabi sebagai mana yang di kutip dari mufti Saudi syeih bin Baz adalah ini adalah nama laqob yg mashur bagi ulama tauhid di najd yg menisbatkan dirinya kepada muhamad bin abd wahab rahimahullah,maka pengikutnya dan orang orang yang mengikuti dakwahnya di daerah najd disebut al wahabi ,dalam fatawa nur ala ad darb dlm pertanyaan ke 6
Bahaya Khilafah Takfiri (himpunan Hadis)2

dan Wahabi sebagai dengan metode pemahaman islam ala tanduk setan najd penebar fitnah bid'ah sesat musyrik kafir ini sukses mempropagandakan ajaran baru dengan meng klaim diri sebagai salafy bertegar di atas sunnah ataupun dengan dakwah memurnikan tauhid sukses memfitnah umat islam musyrik bahkan kafir dengan pemahaman takfiri ala setan tanduk najd nya.
Benarkah ajaran dari najd yang di dakwahkan oleh muhammad bin abdul wahab ini memurnikan aqidah atau yang kita kenal dengan propaganda mereka sebagai dakwah tauhid ?
h h h h tentu saja sebagai pemeluk ajaran wahabi mufty saudi ini menjaga citra golongannya
mari kita simak sahih buhkori berikut
najd(Riyadh) sebagai puast pemerintahan kerajaan wahabi dan juga sebagai pusat penyebaran ajaran baru wahabi yang ternyata bahwa Rosulullah tak pernah mau memberkahi negeri najd karena di sanalah muncul ajaran tanduk setan fitnahtan lil alamin
TANDUK SETAN , SETAN PENUH TIPU DAYA MENGAKU SALAFY DAN TANDUK YANG MENUSUK UMAT ISLAM MEMECAH BELAH UMAT
AJARANNYA SEBAGI FITNAHTAN LIL ALAMIN , MENEBAR FITNAH PADA UMAT ISLAM DAN FITNAH SEBAGAI UJIAN BAGI UMAT ISLAM DAN DUNIA CENDERUNG RADIKAL TAKFIRI HINGGA MELAHIRKAN KHOWARIJ TERORIS ISIS YANG MEMBUAT BURUK CITRA UMAT ISLAM
Ibnu Umar berkata, “Nabi berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, Terhadap Najd(Riyadh) kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, ‘Dan Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam. Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Yaman.’ Maka, saya mengira beliau bersabda pada kali yang ketiga,(ternyata NAJD) ‘Di sana terdapatkegoncangan-kegoncangan (mengacaukan dunia islam),(gemar) fitnah-fitnah, dan di sana pula munculnya tanduk setan.’” [HR Bukhari]

dan sejak 1931 kerajaan Najd secara resmi menguasai jazirah Arab dengan takluknya mekkah dan madinah dalam genggam kekuasaanya serta merubah pahaman salafus sholih menjadi pemahaman ala setan najd fitnahtan lil alamin

kembali pada sistem khilafah, jika syariat yang di usung dengan pemahaman fitnah takfiri wahabi ala setan najd maka akan melahirkan kelompok khowarij takfiri seperti khilafah ISIS , mengaku salafy BERMODAL bendera hitam dengan propagandanya sukses menipu umat islam dan mendapat pengikut bayak dari umat islam dari seluruh penjuru dunia.
kaum muda takfiri ini sekilas mejalankan syariat islam dengan benar tapi kenyataannya dalam hadis Nabi malah sebaliknya dikarenakan mereka bodoh dalam memahami al qur'an dan hadis
sebagaimana sahih muslim berikut :
- Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda umurnya,
bodoh pemikirannya. Mereka berbicara seperti perkataan manusia yang paling baik(gemar berdalil).
Keimanan mereka tidak melewati kerongkongannya,
mereka keluar dari agama ini seperti keluarnya anak panah dari buruannya.
Di mana saja kalian temui mereka, bunuhlah mereka. Sesungguhnya
membunuh mereka akan mendapatkan pahala pada hari kiamat. (HR. Muslim)

. إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ رَجُلٌ قَرَأَ الْقُرْآنَ حَتَّى إِذَا رُئِيَتْ بَهْجَتُهُ عَلَيْهِ، وَكَانَ رِدْئًا لِلْإِسْلَامِ، انْسَلَخَ مِنْهُ وَنَبَذَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ، وَسَعَى عَلَى جَارِهِ بِالسَّيْفِ، وَرَمَاهُ بِالشِّرْكِ»، قَالَ: قُلْتُ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، أَيُّهُمَا أَوْلَى بِالشِّرْكِ، الْمَرْمِيُّ أَمِ الرَّامِي؟ قَالَ: «بَلِ الرَّامِي» “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kamu adalah seseorang yang telah membaca al-Qur’ân, sehingga ketika telah tampak kebagusannya terhadap al-Qur’ân dan dia menjadi pembela Islam, dia terlepas dari al-Qur’ân, membuangnya di belakang punggungnya, dan menyerang tetangganya dengan pedang dan menuduhnya musyrik”. Aku (Hudzaifah) bertanya, “Wahai nabi Allâh, siapakah yang lebih pantas disebut musyrik, penuduh atau yang dituduh?”. Beliau menjawab, “Penuduhnya”. (HR. Bukhâri dalam at-Târîkh, Abu Ya’la, Ibnu Hibbân dan al-Bazzâr. Disahihkan oleh Albani dalam ash-Shahîhah, no. 3201)
tampak alim sok nyunnah namun sayang memahami al qur'an dan hadis tanpa tuntunan ulama pewaris Nabi bahkan memfitanah ulama dan para kyai 
“Akan keluar suatu kaum dari umatku, mereka membaca Alquran, bacaan kamu dibandingkan dengan bacaan mereka tidak ada apa-apanya, demikian pula shalat dan puasa kamu dibandingkan dengan shalat dan puasa mereka tidak ada apa-apanya. Mereka membaca Alquran dan mengiranya sebagai pembela mereka, padahal ia adalah hujjah yang menghancurkan alasan mereka. Shalat mereka tidak sampai ke tenggorokan, mereka lepas dari Islam sebagaimana melesatnya anak panah dari busurnya.” (HR. Abu Dawud)

sabda Nabi, يَأْتِي فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ حُدَثَاءُ الْأَسْنَانِ سُفَهَاءُ الْأَحْلَامِ يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ يَمْرُقُونَ مِنْ الْإِسْلَامِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ لَا يُجَاوِزُ إِيمَانُهُمْ حَنَاجِرَهُمْ “Akan ada di akhir zaman suatu kaum yang usianya muda, dan pemahamannya dangkal, mereka mengucapkan perkataan manusia yang paling baik (Rasulullah) (Gemar berdalil), mereka lepas dari Islam sebagaimana lepasnya anak panah dari busurnya, iman mereka tidak sampai ke tenggorokan..” (HR Bukhari)

kebodohan dalam memahami al qur'an dan as sunnah di karenakan tidak mengikuti madzhab ulama pewaris Nabi maka lahirlah SISTEM KHILAFAH TAKFIRI yang lebih dasyat dan luas daya pengkafirannya pada negeri muslim seluruh dunia dengan membentuk ormas ormas bersifat politik dengan topeng dakwah sunnah hingga mendapat pengikut dari seluruh lapiasan masyarakat dari tukang ojek,pebisnis,mahasiswa,cendikiawan hingga duduk dalam militer dan aparat penyelenggara negara ,menggerogoti persatauan kesatuan bangsa dan memecah ukhuwah islamiyah 
kejahatan takfiri fitnahtan lil alamin ini ternyata sudah di sampaikan oleh Rosulullah dalam hadis shohih berikut,
dengan dalih memurnikan aqidah memfitnah umat islam sesat musyrik kafir hingga membasmi semua golongan islam seperti yg dilakukan khawarij wahabi ISIS. إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ رَجُلٌ قَرَأَ الْقُرْآنَ حَتَّى إِذَا رُئِيَتْ بَهْجَتُهُ عَلَيْهِ، وَكَانَ رِدْئًا لِلْإِسْلَامِ، انْسَلَخَ مِنْهُ وَنَبَذَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ، وَسَعَى عَلَى جَارِهِ بِالسَّيْفِ، وَرَمَاهُ بِالشِّرْكِ»، قَالَ: قُلْتُ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، أَيُّهُمَا أَوْلَى بِالشِّرْكِ، الْمَرْمِيُّ أَمِ الرَّامِي؟ قَالَ: «بَلِ الرَّامِي» “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kamu adalah seseorang yang telah membaca al-Qur’ân, sehingga ketika telah tampak kebagusannya terhadap al-Qur’ân dan dia menjadi pembela Islam, dia terlepas dari al-Qur’ân, membuangnya di belakang punggungnya, dan menyerang tetangganya dengan pedang dan menuduhnya musyrik”. Aku (Hudzaifah) bertanya, “Wahai nabi Allâh, siapakah yang lebih pantas disebut musyrik, penuduh atau yang dituduh?”. Beliau menjawab, “Penuduhnya”. (HR. Bukhâri dalam at-Târîkh, Abu Ya’la, Ibnu Hibbân dan al-Bazzâr. Disahihkan oleh Albani dalam ash-Shahîhah, no. 3201)
semoga umat islam terhindar dari bujuk rayu propaganda khilafah takfiri yang sebenarnya hanya menyesatkan dan mengkafirkan sesama umat islam , terpecah belah dan menyebabkan kehancuran negeri negeri muslim secara sistematis di seluruh dunia, Aamiin

0 komentar