SUNNI Indonesia Malaysia Brunei tolak ajaran wahabi setan najd

Berikut adalah beberapa kumpulan fatwa, pandangan atau pendirian ulama-ulama yang berotoritas di Malaysia secara tersurat dan tersirat berkenaan kesesatan paham wahabi yang sedang menggelisahkan rakyat Malaysia dewasa ini. Dalam artikel ini juga membawa sekilas pandangan dari nusantara tentang permasalahan paham wahabi. Diantaranya adalah:

1- Pandangan Mufti Kedah
2- Pandangan Mufti Pahang
3- Pandangan Mufti Negeri Sembilan
4- Pandangan Departemen Mufti Perak
5- Pandangan Mufti Wilayah Persekutuan
6- Warta Kerajaan Negeri Johor
7- Dewan Fatwa Nasional
8- Pandangan JAKIM
9- Pandangan Mufti Brunei
10- Pandangan Nahdatul Ulama
11- Pandangan Ahli Akademik

Menjadi tanggung jawab kami untuk menyampaikan informasi kepada rakyat Malaysia tentang ada terlalu banyak pandangan yang menolak paham wahabi ini.

Mufti Kedah

Mufti Kedah turut menyatakan bahaya paham wahabi dan menolak paham wahabi ini karena banyak khilaf dari sudut aqidah fiqh.

Mufti Pahang

Mufti mengatakan paham selain Asyairah dapat diambil tindakan, juga baru-baru khutbah negeri pahang menekankan mengenai masalah wahabi.

Mufti Negeri Sembilan

Mufti negeri Sembilan juga menolak paham wahabi

Jabatan Mufti Perak

Jabatan Mufti Perak telah mengeluarkan instruksi larangan penyebaran paham wahabi

Mufti Wilayah Persekutuan

Mufti Wilayah Persekutuan telah menulis buku, dan didalam buku tersebut mengkritik aliran salafi karena sikap mereka yang ghuluw:

Warta Kerajaan Negeri Johor

Pemerintah Negeri Johor jelas mewartakan bahwa manhaj akidah yang harus diikuti adalah Asyairah dan maturidiah serta 4 mazhab fiqh muktabar.

Dewan Fatwa Nasional

Berikut sedikit kutipan dari fatwa tersebut:

Banyak ulama-ulama yang telah mengkritik dan menghujah aliran Wahabi termasuk saudara kandung Sheikh Muhammad Abdul Wahhab sendiri yaitu Sheikh Sulaiman Abd Wahhab dalam kitabnya berjudul al-Sawa'iq al-Ilahiyyah fi al-Radd 'ala al-Wahhabiyyah. Antara ulama-ulama lain adalah Sayyid Ahmad Ibn Zaini Dahlan (m.1886) Mufti Mekkah dan Shaykh al-Islam dalam kitabnya al-Durar al-Saniyyah fi al-Radd 'ala al-Wahhabiyyah dan Dr. Sa'id Ramadhan al-Buti dalam karyanya al-Salafiyyatun Marhalatun Zamaniyyatun Mubarakatun la Mazhabun Islamiyyun.

Selanjutnya bisa baca disini:

http://www.e-fatwa.gov.my/blog/pandangan-mengenai-golongan-wahabi

pandangan JAKIM

Pandangan JAKIM dalam hal ini adalah jelas yaitu:

Mufti Brunei

mantan mufti brunei ada menulis buku dan didalamnya jelas mengkritik paham wahabi

Mui Aceh Fatwakan sesatnya ajaran wahabi salafi palsu
FATWA MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG PEMAHAMAN, PEMIKIRAN, PENGAMALAN DAN PENYIARAN AGAMA ISLAM DI ACEH DEWAN PARIPURNA ULAMA MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

Nahdatul Ulama Indonesia

Sudah menjadi hal yang mutawatir bahwa Nahdatul Ulama Indonesia mengkritik paham wahabi dengan keras

atau bisa lihat koleksi penulisan artikel Nahdatul Ulama Indonesia di situs resmi mereka ada search engine, key in kata "wahabi" nanti akan menampilkan link-link dari nahdatul ulama mengkritik wahabi

http://www.aswajanu.com

pandangan Giptis

Afiliasi Institusi Pondok, Tahfiz & Ilmuan Sunni menolak paham Wahabi:

Prof Syed Naquib Al-Attas

Prof Syed Naquib telah menolak paham wahabi dan menjelaskan keburukannya dalam karyanya:

Selanjutnya bisa baca disini pernyataan anak murid beliau:

http://www.rausyanfikir.com/2011/08/keseluruhan-penjelasan-ini-dipetik.html

Lainnya Anggota Akademik

Terlalu banyak untuk disebutkan semuanya tetapi jelas dalam seminar yang diselenggarakan oleh muafakat Anggota Akdemik seperti Dr. Utsman Muhammady, Dr. Asmadi dan Dr. Fakhruddin Mukti dan banyak lagi akademisi telah berkumpul dan menolak paham wahabi.

http://muafakatmalaysia.com/2010/01/09/wacana-pemikiran-dan-pembinaan-ummah-1/

Kepada masyarakat umum diingatkan untuk berpegang teguh dengan jumhur ulama dan jangan sesekali terlibat dengan pemikiran yang ganjil seperti paham wahabi yang dapat merusak akidah dan perpaduan ummah ,.