Syeikh Albani Muhadis Palsu Akhir Zaman

5/ 5 (99)
Syeikh Albani Muhadis Palsu Akhir Zaman
berikut ini pandangan Habib Munzir dan seluruh ulama ahli hadis dunia 
Saudaraku yg kumuliakan,beliau itu bukan Muhaddits, karena Muhaddits adalah orang yg mengumpulkan hadits dan menerima hadits dari para peiwayat hadits, albani tidak hidup di masa itu, ia hanya menukil nukil dari sisa buku buku hadits yg ada masa kini, kita bisa lihat Imam Ahmad bin Hanbal yg hafal 1.000.000 hadits (1 juta hadits), berikut sanad dan hukum matannya, hingga digelari Huffadhudduniya (salah seorang yg paling banyak hafalan haditsnya di dunia),
(rujuk Tadzkiratul Huffadh dan Siyar A'lam An-Nubala) dan beliau tak sempat menulis semua hadits itu, beliua hanya sempat menulis sekitar 20.000 hadits saja, maka 980.000 hadits
lainnya sirna ditelan zaman, Imam Bukhari hafal 600.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya dimasa mudanya, namun beliau hanya sempat menulis sekitar 7.000 hadits saja
pada shahih Bukhari dan beberapa kitab hadits kecil lainnya, dan 593.000 hadits lainnya sirna ditelan zaman,
demikian para Muhaddits2 besar lainnya, seperti Imam Nasai, Imam Tirmidziy, Imam Abu Dawud, Imam Muslim, Imam Ibn Majah, Imam Syafii, Imam Malik dan ratusan Muhaddits lainnya,
Muhaddits adalah orang yg berjumpa langsung dg perawi hadits, bukan jumpa dg buku buku, albani hanya jumpa dg sisa sisa buku hadits yg ada masa kini.
Albani bukan pula Hujjatul Islam, yaitu gelar bagi yg telah hafal 300.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya, bagaimana ia mau hafal 300.000 hadits, sedangkan masa kini jika
semua buku hadits yg tercetak itu dikumpulkan maka hanya mencapai kurang dari 100.000 hadits.
AL Imam Nawawi itu adalah Hujjatul islam, demikian pula Imam Ghazali, dan banyak Imam Imam Lainnya.
Albani bukan pula Alhafidh, ia tak hafal 100.000 hadits dengan sanad dan hukum matannya, karena ia banyak menusuk fatwa para Muhadditsin, menunjukkkan ketidak fahamannya akan hadits hadits tsb,
Baca juga : 
-Bukti Albani Halalkan Onani Dibulan Ramadhan
Bukti Syeikh Albani Menilai Rosulullah Sesat
-Syeikh Albani Kafirkan Warga Palestina dan Wajibkan Mereka keluar dari negerinya
-Syeikh Albani dan Syeikh Utsaimin Mengingkari Rosulullah sebagai Mahluq paling Mulia
-Bukti albani mengkafirkan imam bukhari
-Syeikh Albani Samakan Kitab Fiqih empat Imam Madzhab Dengan Kitab Injil
-Bukti Albani MENISTAKAN ISTRI NABI
-FATWA WAHABI LEBIH SUKA CIUM VAGINA DARIPADA CIUM TANGAN ORTU
-ULAMA WAHABI: "SUAMI LEBIH BAIK MEMBIARKAN ISTRINYA DALAM KEADAAN BODOH"
-Fatwa Albani Bolehnya Mengintip Wanita Mandi
Abani bukan pula Almusnid, yaitu pakar hadits yg menyimpan banyak sanad hadits yg sampai ada sanadnya masa kini, yaitu dari dirinya, dari gurunya, dari gurunya, demikian hingga para Muhadditsin dan Rasul saw, orang yg banyak menyimpan sanad seperti ini digelari Al Musnid, sedangkan
Albani tak punya satupun sanad hadits yg muttashil. berkata para Muhadditsin, Tiada ilmu tanpa sanad maksudnya semua ilmu hadits, fiqih, tauhid, alqur;an, mestilah ada jalur gurunya kepada Rasulullah saw, atau kepada sahabat, atau kepada Tabiin, atau kepada para Imam Imam, maka jika ada seorang mengaku pakar hadits dan berfatwa namun ia tak punya sanad guru, maka fatwanya mardud (tertolak), dan ucapannya dhoif, dan tak bisa dijadikan dalil untuk diikuti, karena sanadnya Maqtu. apa pendapat anda dengan seorang manusia muncul di abad ini lalu menukil nukil sisa sisa
hadits yg tidak mencapai 10% dari hadits yg ada dimasa itu, lalu berfatwa ini dhoif, itu dhoif.
saya sebenarnya tak suka bicara mengenai ini, namun saya memilih mengungkapnya ketimbang hancurnya ummat karena tipuan seorang tong kosong.

berikut ini daftar ulama ahli hadis dari berbagai negara yg mengungkap kejahilan albani Mereka telah menjelaskan dan menjawab tuntas penyimpangan-penyimpangan Albani. Diantara mereka adalah:
1.Muhaddits besar India, 
Habibur Rahman al-’Adhzmi yang menulis“Albani Syudzudzuhu wa Akhtha-
uhu” (Albani, penyimpangan dan kesalahannya) dalam 4 jilid;
2.Dahhan Abu Salman yang menulis “al-Wahmu wath-Thakhlith
‘indal-Albani fil Bai’ bit Taqshit ” (Keraguan dan kekeliruan
Albani dalam jual beli secara angsuran);
3.Muhaddits besar Maghribi, Syaikh Abdullah bin Muhammad bin as-
Siddiq al-Ghumari yang menulis “Irgham al-Mubtadi` ‘al ghabi bi
jawazit tawassul bin Nabi fil radd ‘ala al-Albani al-Wabi”; “al-Qawl
al-Muqni` fil radd ‘ala al-Albani al-Mubtadi`”; “Itqaan as-Sun`a
fi Tahqiq ma’na al-bid`a”;
4.Muhaddits Maghribi, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Muhammad bin as-
Siddiq al-Ghumari yang menulis “ Bayan Nakth an-Nakith al- Mu’tadi”;
5.Ulama Yaman, ‘Ali bin Muhammad bin Yahya al-’Alawi
yang menulis “Hidayatul-Mutakhabbitin Naqd Muhammad Nasir al-Din”;
6.Muhaddits besar Syria, Syaikh ‘Abdul Fattah Abu Ghuddah yang
menulis “Radd ‘ala Abatil wal iftira’at Nasir al-Albani wa
shahibihi sabiqan Zuhayr al-Syawish wa mu’azirihima” (Penolakan terhadap
kebatilan dan pemalsuan Nasir al-Albani dan sahabatnya Zuhayr al-
Syawish serta pendukung keduanya);
7.Muhaddits Syria, Syaikh Muhammad ‘Awwama yang menulis
“Adab al-Ikhtilaf” dan “Atsar al-hadits asy-syarif fi ikhtilaf al-a-immat al-fuqaha”;
8.Muhaddits Mesir, Syaikh Mahmud Sa`id Mamduh yang menulis
“Tanbih al-Muslim ila Ta`addi al-Albani ‘ala Shahih
Muslim” (Peringatan kepada Muslimin terkait serangan al-Albani
ke atas Shahih Muslim) dan “at-Ta’rif bil awham man farraqa as-
Sunan ila shohih wad-dho`if” (Penjelasan terhadap kekeliruan orang yang memisahkan
kitab-kitab sunan kepada shohih dan dho`if);
9.Muhaddits Arab Saudi, Syaikh Ismail bin Muhammad al-Ansari
yang menulis “Ta`aqqubaat ‘ala silsilat al-ahadits adh-dha`ifa
wal maudhu`a lil-Albani” (Kritikan atas buku al-Albani “Silsilat al-ahadits adh-
dha`ifa wal maudhu`a”); “Tashih Sholat at-Tarawih
‘Isyriina rak`ataan war radd ‘ala al-Albani fi tadh`ifih” (Kesahihan
tarawih 20 rakaat dan penolakan terhadap al-Albani yang
mendhaifkannya); “Naqd ta’liqat al-Albani ‘ala Syarh at-Tahawi” (Sanggahan terhadap al-
Albani atas ta’liqatnya pada Syarah at-Tahawi”;
10.Ulama Syria, Syaikh Badruddin Hasan Diaab yang menulis “Anwar
al-Masabih ‘ala dhzulumatil Albani fi shalatit Tarawih”.

Saran kami. Hendaknya seluruh umat Islam tidak gegabah menyikapi hadis pada buku-buku yang banyak beredar saat ini, terutama jika di buku itu terdapat pendapat yang merujuk kepada Albani dan kroni-kroninya.
JIKA SUATU HADIS SHOHIH DI EDIT MENJADI DO'IF  MAKA LAMA KELAMAMAAN UMAT ISLAM MENINGALKAN HADIS TERSEBUT  MAKA MUSNALAH HADIS SHOHIH SATU PERSATU. 
JIKA HADIS NABI SEBAGAI SALAH SATU  SUMBER HUKUM ISLAM DIRUBAH DERAJAT HADISNYA  MAKA UMAT ISLAM AKAN TERPECAH BELAH, TERSESAT DAN SALING MENGKAFIRKAN MEMBUNUH SATU SAMA LAINNYA.
SEBAGAI CATATAN SYEIKH ALBANI HANYA LULUSAN SD(SEKOLAH DASAR) DAN TIDAK PERNAH MONDOK ATAUPUN NYANTRI ATAUPUN TIDAK PERNAH BELAJAR MENDALAMI ILMU AGAMA SECARA KHUSUS DIA HANYALAH TUKANG REPARASI JAM YANG BERALIH PROFESI MENJADI TUKANG REPARASI HADIS NABI 😅
sumber : http://www.majelisrasulullah.org/forums/topic/syaikh-albani/

0 komentar